8 Halangan Menjadi Kaya

SEMUA orang ingin kaya. Tetapi untuk menjadi kaya tidaklah mudah. Apa pasal?

Menurut Andreas Joseph Hendro Sugianto, penulis buku "Banyak Cara Menjadi Kaya" ada delapan halangan berupa jebakan yang siap menjerumuskan seseorang ke dalam kemiskinan. Jebakan ini sering kali tidak disadari. Orang bisa terhambat dalam usahanya menjadi kaya dan terjerumus ke dalam kemiskinan akibat perbuatannya sendiri.

Beberapa jebakan yang menghambat orang menjadi kaya, bahkan dapat membawa seseorang menuju kemiskinan, di antaranya:

Pola hidup konsumtif

Seseorang yang terbiasa hidup konsumtif dan kerap membelanjakan yang lebih besar dari penghasilan, dapat dipastikan akan terperosok dalam jeratan utang. Ketika berbelanja, orang yang berpola hidup konsumtif umumnya sulit mengendalikan keinginan untuk membeli. Setiap kali melihat suatu barang, ia selalu tertarik dan ingin membeli. Memang semua barang itu diperlukan dan pasti bermanfaat bila dibeli, tetapi ia lupa bahwa anggarannya tidak cukup untuk membeli semuanya.

2. Tergiur tawaran yang menarik

Sering kali kita mendapat penawaran-penawaran barang yang menarik dan murah, walaupun sebenarnya barang itu tidak diperlukan. Mudah tergiur dan kemudian membelinya merupakan pemborosan. Jebakan berupa penawaran barang bagus dengan harga murah sering kali membuat orang tertipu. Orang membeli karena merasa menang dan bijaksana karena pertimbangan kapan lagi diskon seperti itu diadakan.

Pertimbangan tidak rasional ini sering membuat orang mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk memeroleh barang yang kurang dibutuhkan. Pengeluaran semacam ini akan mengganggu anggaran belanja rumah tangga, kecuali bila Anda mempunyai uang berlebih dan benar-benar tidak tahu mau digunakan untuk apa, bahkan tidak diperlukan pula untuk investasi. Jebakan barang bagus dan murah sering tidak disadari, hanya disesali sesudah mengalami kesulitan uang akibat pembelian yang tidak bijaksana dan terlibat ke dalam utang yang terus menerus membesar. Jebakan semacam ini dapat dihindari kalau Anda bisa berdisiplin dalam membelanjakan uang, khususnya dalam membelanjakan barang yang bernilai rupiah tinggi. Catat dan beli barang yang betul-betul diperlukan dan rencanakan kapan waktu yang tepat untuk membelinya sesuai dengan kemampuan keuangan Anda. Dengan berdisiplin, Anda akan terhindar dari jebakan utang.

3. Membeli barang-barang mewah

Membeli barang mewah, khususnya yang bernilai tinggi seperti perhiasan, emas, dan berlian seharusnya dipertimbangkan manfaat dan kerugiannya. Bila berada dalam posisi memiliki uang berlebih dan tidak punya kebutuhan lain yang esensial maka membeli perhiasan untuk mempercantik diri dan meningkatkan penampilan merupakan pilihan yang baik. Namun, kalau kebutuhan primer Anda masih banyak, sementara anggaran belanja tidak mencukupi, jangan memaksakan diri membelanjakan yang untuk membeli perhiasan demi gengsi atau Anda akan masuk ke dalam jebakan utang.

4. Kebutuhan sesaat

Ada jenis barang tertentu yang hanya diperlukan sesaat dan harganya pun tidak murah. Barang seperti ini tidak harus Anda beli, Coba pertimbangkan kemungkinan menyewanya saja daripada harus memaksakan diri membeli. Ada banyak kebutuhan yang dapat dipenuhi tanpa harus dimiliki, misalnya:
- Perlengkapan sound system untuk acara perkawinan atau pesta. Kalau memutuskan untuk membeli, berapa juta rupiah yang harus dikucurkan dari dompet Anda? Padahal semua barang tersebut hanya digunakan satu kali saja. Pertimbangan membeli biasanya timbul karena perasaan untuk membeli, sementara keuangan tidak menunjang, akan mengakibatkan Anda terjebak dalam utang.
- Perlengkapan makan untuk pesta keluarga di rumah, seperti piring, sendok, garpu, gelas, mangkuk, dan lain-lain. Perlukah dibeli atau cukup sewa saja? Mana yang lebih ekonomis?
- Komputer dan printer untuk sarana kerja di rumah. Mana yang lebih menguntungkan, membelinya atau menyewa di rental komputer?

5. Terlalu cepat menikmati hasil supaya dipandang sebagai orang sukses

Banyak orang terlalu cepat ingin menikmati hasil saat bisnisnya baru setengah sukses atau saat kariernya baru mulai menanjak. Yang ada dalam benak mereka adalah "Sudah selayaknya aku menghadiahi prestasiku dengan BMW seri terbaru", maka dibelilah BMW baru dengan fasilitas kredit yang angsurannya cukup memberatkan keuangan. Ada juga yang karena ingin cepat sukses, ia meminjam yang banyak untuk merenovasi total rumah tinggalnya atau membeli rumah mewah yang baru. Dengan memaksakan diri meminjam ke bank maka ia terbebani bunga dan angsuran paling tidak untuk beberapa tahun ke depan. Kondisi pengeluaran lebih besar dari pendapatan dapat menghambat usahanya menjadi kaya.

6. Berspekulasi tanpa perhitungan matang

Sering kali orang berusaha untuk mendapat percepatan (akselerasi) dalam usaha meraih sukses dan kaya dengan menempuh cara instan, misalnya dengan melakukan spekulasi. Dalam berspekulasi, orang hanya membayangkan hasilnya yang besar. Jarang sekali mereka mempertimbangkan sisi risikonya. Pada umumnya mereka yakin terhadap perkiraannya yang sering kali terlalu optimistis tanpa landasan perhitungan yang memadai.

Salah satu tindakan spekulatif yang patut diwasapadai adalah berspekulasi dalam menginvestasikan uang yang diiming-imingi bunga tinggi dan cepat balik modal. Misalnya tawaran-tawaran yang sangat menggiurkan seperti penitipan modal.

7. Berjudi

Selain berspekulasi, sering kali orang berusaha untuk mendapatkan percepatan dalam usahanya menjadi kaya dengan berjudi. Dalam berjudi, orang sering hanya berpikir, "Kalau saya menang...." Jarang sekali mereka mempertimbangkan sisi lain, yaitu risiko mengalami kekalahan.

8. Berinvestasi di tempat yang salah

Orang berinvestasi pasti dengan tujuan menerima return yang bisa dijadikan tambahan penghasilan untuk melipatgandakan modal atau untuk memperkuat portofolio investasi. Dalam merancang suatu investasi, perhitungan dan pertimbangan yang matang sangat diperlukan supaya tidak salah langkah. Sering kali orang salah dalam memutuskan investasinya karena kurang informasi, salah informasi, salah memprediski hasil, tidak menguasai bidang, dan terlalu berani berspekulasi.
(tty)

Diambil dari: Okezone.com